Pelanduk Dada-putih, Burung Yang Suka “Minta Duit”

pelanduk dada-putih

Berhubung dari kemarin isi postingannya Orangutan mulu, sekarang balik lagi ke burung. Kasian nih burung, file fotonya sudah teronggok lama di folder si Tara *nama netbook saya*.

Nama Indonesia untuk burung di atas adalah Pelanduk Dada-putih, latin Trichastoma rostratum dan nama Inggris White-chested Babbler. Berdasarkan buku panduan Mbah Kinnon, burung pelanduk masuk ke dalam suku burung pengoceh. Diklasifikasikan demikian karena burung ini cenderung berkicau layaknya sedang mengoceh (entah bagaimana saya harus mendeskripsikan suara mengoceh).

Selain itu, burung pelanduk memiliki sayap yang pendek dan bukan penerbang yang kuat. Maka tak heran jika menjumpai burung ini lebih banyak di permukaan tanah ataupun semak belukar ketimbang di tajuk pohon.

Khusus burung Pelanduk Dada-putih, burung ini hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Umum di hutan rawa, hutan mangrove, hutan tepi sungai hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

Jika anda tinggal di Samarinda, burung ini juga dapat ditemukan di sekitar kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda. Di Kalimantan, burung suara Pelanduk Dada-putih dikenal dengan 3 bunyi nada yaitu “minta duit” *kesannya kok kayak pengemis banget nih burung*. Jadi, jika ingin mudah menemukan burung satu ini syaratnya hanya satu, sedia dompet tebal penuh isi. Hehehe..

-Ung-


12 tanggapan untuk “Pelanduk Dada-putih, Burung Yang Suka “Minta Duit””

    • Semakin banyak Burung Gereja berarti semakin banyak pemukiman dan semakin banyak sampah. Biasanya kaitannya ke arah situ.

      Sabar ya Mas, lain kali main ke hutan atau kebun raya, biar bisa lihat burung selain Burung Gereja 😀

    • Waduh, sepertinya burung gereja itu primadona deh. Terkenal di mana-mana. Membedakan burung gereja itu gampang, tinggal lihat tompel di pipi kiri dan kanannya.

      Udah mulai jarang burung, sebaiknya segerakan menanam dan merawat pohon di halaman rumah. *saran positif*

  1. di Kalimantan itu istilah “pelanduk” ternyata populer untuk banyak hal dan hewan ya, selain aslinya yg kancil.

    pas ke kalbar beberapa waktu lalu, ada bagian sungai yg paling riak dan berbahaya di kAKI Puncak Borneo, namanya riam pelanduk.

    😀

    nyambung ga sih, mas Agung…

    artikelnya bermanfaat banget ni.. sya suka info2 fauna meski kurg mendalami…

Tinggalkan komentar