Via Banking

Udah bayar zakat belum?

Hehehe, mentang mentang lagi bulan ramadhan tiba tiba postingan saya jadi alim. Eh tapi jangan sampai lupa bayar zakat, alasannya saya ngga begitu paham tapi hati nurani saya berkata “saya sudah mandiri secara finansial, jadi untuk urusan satu ini tak perlu lagi saya nebeng sama orangtua”.

Jadi sejak 3 tahun lalu, saya sudah inisiatif ga lupa untuk bayar zakat sendiri. Sebenarnya ada beberapa macam zakat sih, cuman yang selalu saya ingat ya zakat sebelum lebaran. Kok berasa riya ya, terserah dah. Sebenarnya maksud postingan saya kali ini berkaitan dengan pembayaran zakat yang baru saya lakukan kemarin.

Kemarin saya sudah niat untuk bayar zakat di masjid usai jumatan. Tapi, berhubung antriannya panjang, saya lalu mundur perlahan karena buru buru mau pergi. Di perjalanan dalam bis, saya baru ingat bahwa di aplikasi sms banking yang saya gunakan ada fasilitas membayar zakat. Saya pikir ini adalah salah satu terobosan dalam memberikan kemudahan bagi umat. Lalu saya transfer lah zakat saya ke badan zakat yang sudah ada di menu sms banking.

Urusan zakat saya kelar setelah mendapat notifikasi seperti ini.

image

Agak kurang puas sih. Harusnya notifikasi sms-nya ada tambahan doa, atau setidaknya ada tautan yang mengarahkan ke situs yang berisi doa seperti pembayaran zakat secara face to face. Mungkin ini bisa jadi masukan bagi provider bank, hehehehe.

Saya pikir urusan zakat ini beres sudah hingga akhirnya teteh saya bertanya/mengingatkan soal zakat. Saya bilang sudah bayar, via transfer bank. Eh ternyata teteh saya punya opini yang berbeda mengenai zakat maal dan zakat fitrah.

Well, saya ga paham apa bedanya. Intinya sih kata teteh saya zakat fitrah itu harus ada ijab kabul. Karena ragu ragu, siapa tahu memang benar apa kata teteh saya, saya coba kontak badan zakat via sms dan Twitter. Semalaman ga dapat respon.

Esok paginya saya coba inisiatif cari di om google soal pembayaran zakat via transfer bank. Untung lah, ternyata om gugel tahu jawabannya. Jawabannya ada di link berikut ini. Cukup mencerahkan jawabannya.

Kalau boleh saya rangkum, pembayaran zakat via bank memang diperbolehkan asal kita tahu bahwa rekening yang digunakan memang khusus untuk zakat, bukan untuk yang lain semisal infaq shodaqoh. Soal ijab kabul juga bukan hal yang mutlak, mengingat situasi dan kondisi sekarang yang berbeda jauh dengan kondisi pada zaman Rasulullah SAW. Ada ceritanya ditautan di atas.

Menariknya, di sumber lain yang saya baca ada kutipan dari Ustad Yusuf Mansyur ga pake es. Isinya begini,

image

Tambahan
Beberapa jam setelah postingan ini terbit, saya mendapatkan SMS konfirmasi dari contact center lembaga zakat. Itu juga setelah saya tanya semalam.
Isi smsnya seperti berikut ini,
image

Jadi lebih yakin klo zakat nya adalah zakat fitrah.

Cukup sekian dulu, wassalam 🙂


Tinggalkan komentar