Awas! Potensi Penyakit Pada Kukang Yang Dipelihara

kukang jawa

Sejatinya, Kukang adalah satwa yang tidak seharusnya dipelihara. Namun hingga kini banyak orang yang memeliharanya. Alasannya pun macam-macam, dari sekedar tertarik karena keimutannya hingga alasan ketidaktahuan si pemelihara akan jenis satwa tersebut. Namun bicara tentang potensi penyakit, saya rasa ini adalah hal yang semua orang harus tahu sebelum mereka memutuskan untuk memelihara dan membahayakan dirinya.

Kukang (bukan Kuskus) termasuk ke dalam bangsa Primata dimana satwa ini memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan manusia. Maka oleh karena itu, baik secara fisik maupun genetik berbagai jenis penyakit seperti bakteri, virus, dan parasit akan lebih mudah menular antara kita dan satwa primata (saya menyebutnya zoonosis).

Salah satu penyakit yang sering ditemukan pada Kukang yang dipelihara adalah cacingan. Cacingan sering dianggap hal yang sepele, padahal dalam kondisi parah dapat mengakibatkan kematian pada satwa. Stress pada Kukang dapat memicu meningkatkan potensi cacingan. Seringkali kukang peliharaan mendapat kontak fisik dengan si pemelihara, ditempatkan pada kandang yang tidak cocok untuknya, hingga berbagai macam perlakuan yang tentunya tidak sesuai dengan kondisi fisiologis dan tingkah lakunya alaminya.

Cutaneous-Larva-Migrans-CLM
strongyloides
MODE-OF-TRANSMISSION

Cacing Strongyloides adalah jenis cacing yang sering ditemukan pada Kukang. Cacing ini dapat menular antar satwa dan manusia, dan secara klinis menyebabkan bengkak gatal kemerahan pada kulit apabila larva cacing ini berpindah melalui kulit.

Jika larva cacing berpindah melewati paru-paru, maka potensi penyakit yang ditimbulkannya adalah kerusakan alveol paru-paru, pneumonia, hingga asma. Tidak hanya itu saja, diare dan kerusakan hati pun bisa disebabkan oleh cacing Strongyloides.

Dengan resiko penyakit tersebut, Kukang tidak dapat bertahan hidup lama dalam pemeliharaan manusia. Andai pun kukang bisa bertahan hidup lama, maka potensi penularan penyakit antara Kukang dan Manusia akan semakin besar. Dan tentu saja, anak-anak adalah korban yang paling mudah untuk terjangkiti.

Masih berminat untuk memelihara Kukang?
Apakah anda mau mengambil resiko tersebut?

Lebih baik urungkan niat anda untuk memelihara. Biarkan Kukang hidup bebas di alamnya. Dengan begitu anda telah turut berperan untuk menjaga kesehatan dan upaya pelestarian.

*tulisan ini dibuat berdasarkan bincang-bincang dengan dokter hewan yang selama ini menangani Kukang di pusat rehabilitasi.


78 tanggapan untuk “Awas! Potensi Penyakit Pada Kukang Yang Dipelihara”

  1. Buat pencerahan aja
    Jangankan pelihara kukang, pelihara kucing aja lebih beresiko tinggi buat kita terjangkit penyakit, bahkan lalat pun yang lewat di sekitar anda dapat menyebabkan penyakin, nyamuk sekalipun! Lebih parah lagi, jadi sebenernya sih tergantung dari kitanya bisa rawat diri sendiri atau ga.

  2. betul bilang aja pengen punya kukang tapi gak kesampean,,,,wuuuuuuuuu kucing tu lebih parah lagi penyakitnya termasuk anjing

    • waduh saya ngga minat tuh buat pelihara satwa, apalagi kukang. mending lihat langsung di hutan. lebih berasa luar biasa pengalamannya ketimbang lihat di kandang sempit.

    • separah-parahnya penyakit kucing dan anjing, penularannya masih ga segampang kukang yang notabene adalah primata dan kekerabatannya dekat dengan manusia.. yang jelas liat kukang main-main di rumah mereka (pohon-pohon hutan) lebih asyik 😀

    • Lapor dan serahkan kepada BKSDA (Balai Konservasi Sumberdaya Alam) setempat. Penyelamatan satwa dilindungi adalah tugas dan wewenang mereka.

  3. hahahaha…ni cuma berita hoax dr pihak pemerintah buat ngejaga satwanya aja,soale ane pernah ditangkep gara2 bawa kukang kesayangan ane buktinya si cimot kukang ane alhamdulillah sampai detik ini sehat2 aja tuh…hehehe

    • Terima kasih atas perhatiannya, sayangnya saya dapat info ini dari dokter hewan yang memang khusus menangani satwa lucu ini. Kalo memang masih tidak setuju, mungkin ada baiknya Bung Dee bertanya kepada dokter hewan yang Bung Dee kenal, biar tidak simpang siur informasinya dan lebih terpercaya karena langsung dari sumbernya.

      Sudah tahu dijaga (dilindungi) tapi kok keukeuh melihara ya? hehehe

      • namanya juga orang kepingin pak, udah tahu harga rumah mahal, duit masih gak cukup, eh, dibelain ngutang juga buat belinya ! ( gambarannya sih itu pak.. )

      • betulll ! namanya juga orang ngebet punya, sering enggak liat aturan, yg penting bisa dapat barang, No offense ya pak…ogut setuju ajah, mo piara gajah, macan, ular naga, apapunlah, yg penting yg piara HARUS kasih perawatan yg sehat dan benar, emang kita tahu & yakin benar kalo kucing disekitar rumah kita sehat semua ??!! bebas penyakit ??!!
        Buat Ogut mah, mending dipiara dgn benar deh daripada dijualin keluar negeri sama oknum-oknum…toh masih di wilayah Indonesia juga, daripada, noh, disono, dibawa keluar negeri….
        Salam damai buat pecinta hewan di negeriku, Indonesia.

      • Cak thoyib dan kikuk (berhubung IP address-nya sama)

        ngga bisa disamain lah antara beli kukang sama rumah. kalo beli rumah dipaksain, bukan karena sekedar ngebet pengen tapi investasi masa depan.

        nah kalo ngebet beli/pelihara kukang, ini jelas bukan investasi. ini bisa dikata genocide secara perlahan.

        yang piara harus kasih perawatan. itu sih namanya tanggung jawab om. anda bisa pelihara gajah, macan atau apapun, tapi ga sesimple itu bung. apa anda bakal keukeuh bakal pelihara macan di rumah sedangkan populasi macan di alam hanya tinggal dihitung jari (misal).jika anda peduli terhadap kelestarian macan tentu anda tidak membiarkan macan anda tetap di rumah dan membiarkan macan yang lain hanya tinggal cerita.

        begitu pula dengan kukang. jumlah populasinya masih dalam tanda tanya, sedangkan ketersediaan habitat alaminya semakin lama semakin berkurang. ditambah lagi dengan penangkapan untuk diperjualbelikan secara ilegal. dalam kondisi seperti ini kira kira berapa tahun si kukang masih bertahan?

        kalo om nggak suka kukang diperjualbelikan keluar negeri sama oknum, bukan berarti lebih baik kita pelihara. justru kitanya yang harus lebih peduli dan menjaganya. begitu om kikuk dan cak thoyib.

      • hadeeeh ribet amat siih…
        buat temen2 di BKSDA atau aparat yg berwenang, coba buktikan secara real penindak tegasan penjualan kukang di pasar2 hewan. orang hukumnya aja nda tegas ya yg jual tetep berani lah…kalo yg beli mah jangan disalahkan, maksud mereka baik. “”kalo nda da penawaran pasti nda da permintaan om””. coba kalo oknum pedagang kukang benar2 ditindak pasti rantai dari hutan ke pedagang pasti mati cos para pemburu tidak bisa menjual kukang hasil buruannya. nah sekarang kalo kita nyalahin yg beli, nda adil atuh…padahal ada berapa ratus juta warga indonesia?? pasti tetap ada yg beli…orang yg sudah paham tentang kukang dilindungi memang sudah ada, tp mereka yg tidak paham jauuuuuuuuuh lebih banyak. so…kurang efektif klo ngurusin orang yg mau beli. urusin ja para penjualnya…..ok. thanks

  4. brownies nama kukang anak sy terjaga dgn baik,kandangnya tiap hari dibersihkan,makanannya buah pisang segar,tiap mimggu mandi sm air hangat,tatakan bt dia tidur (anduk) slalu dicuci…dibeli kna lihat dipasar hewan diperlakukan dgn tdk baik…trus gmn dong harusnya…kan brownies sdh terbiasa makan disuapin (dari hewan liar jd heawan peliharaan)..klu mmg ga boleh kna msh bisa diperjual belikan dgn bebas…di pasar hewan tdk diperlakukan dgn “hewani’…kadang dikasari….jadi siapa yg salah…orang2 yg sayang dgn memelihara secara baik atau…????

    • saya juga seringkali merasa kasihan setiap kali melihat ada penjual kukang ilegal.

      membeli dengan tujuan/niat untuk menyelamatkan, ya itu memang bagus. tapi justru niat tersebut malah membantu si penjual untuk memburu kukang lagi di alam, lalu dipotong giginya, lalu dijual lagi. rantai genocide kukang masih tetap utuh.

      secara hukum ekonomi, selama ada permintaan maka stok akan selalu disediakan. selama masih ada orang yang berminat untuk memelihara kukang, maka si penjual tetap berkeliaran.

      saya bukan penegak hukum. sama seperti anda, saya hanyalah masyarakat biasa. dan saya ingin berbuat sesuatu untuk menyelamatkan kukang. hal termudah yang bisa saya lakukan, sederhana saja TIDAK MEMELIHARA KUKANG dan bagikan infonya kepada teman teman yg lain.

      saya tidak suka kepada penjual ilegal yang memperlakukan kukang secara tidak “hewani”, andaikata saya memelihara kukang pun belum tentu saya memperlakukan kukang secara hewani. kukang adalah satwa liar, sejatinya dia hidup secara liar (di habitatnya) sesuai dengan instingnya.

      daripada berkutat pada siapa yang benar siapa yang salah. lebih baik memulai untuk menyelamatkan si brownies dan teman temannya agar tetap lestari.

  5. aq jg bru beli warna kuning td… aq kasihan lhtnya.. penjualnya bilang itu kuskus,, tp ga ada ekornya tuh..

  6. itu sih tergantung diri kita sendiri,sesudah bermain dengan kukang cucilah tangan dengan sabun dan gunakan masker ketika bermain dengan kukang. dan kandang nya di cuci 2x sehari dan kasihlah makannya dengan buah-buahan yang sudah di lumatkan. kalau niat anda baik memelihara kukang maka hasilnya akan baik jugak.

  7. Jadi bagaimana cara memelihara Kukang yang baik dan benar? *sy sangat ingin pelihara kukang. Mohon infonya. Trims

  8. maaf gan,, kalo udah kena gigit seperti itu,, apakah bisa d obati??? lalu obat nya apa??? trima kaih..

      • kalo untuk luka luarnya sih bisa lah pake betadin. kalo untuk jaga jaganya sih lebih baik suntik rabies. biar aman.

        beberapa kejadian ada yang demam (panas dingin) setelah kena gigitan. menurut info medis, gigitan kukang mengandung bisa/racun yang cukup berbahaya bagi orang yang punya riwayat alergi.

        berhati hatilah :), namanya juga satwa liar bos.

  9. ane bingung nie,duit dah ada tapi masih bingung mau beli ape kgk…klo kgk bli nyesel,tpi klo beli ngeri juga……

  10. dulu saya pribadi sempat ada niatan pengen pelihara kukang atau kalau memungkinkan orang utan. dulu saya sering main ke pasar yang jualan hewan2. termasuk hewan2 yang dilindungi di salah satu pasar di semarang jawa-tengah. ada yang menawarkan untuk mencarikan kukang bila ingin memesan, dengan syarat harga cocok.

    berbagai jenis hewan dijual disana, dulu saya sering kesana karna saya sempat memelihara reticulatus phyton dan pakan untuk ular saya harus dibeli disana. jadilah saya sering mengamati hewan apa saja yang ada di pasar.

    sampai akhirnya dapat cerita dari salah seorang teman saya yang sempat ngobrol dengan salah seorang dokter hewan di sebuah kebun binatang di semarang.

    orang utannya stres dan mengamuk, ada pula yang sakit kemudian mati. karena pihak kebun binatang tidak bisa memberikan perawatan yang baik bagi binatang2 yang ada di sana. alasannya keterbatasan biaya untuk perawatan dsb.

    jujur saja dulu saya merasa sangat lucu melihat gambar kukang maupun orang utan di internet atau di tv. tapi setelah mengetahui kasus seperti itu saya tersadar. bahwa sebenarnya sulit untuk menjaga mereka. kasih sayang dari kita saja tidak cukup untuk membuat mereka nyaman. karena mereka hanya makhluk yang mungkin terlihat menurut, tapi tidak mungkin kehilangan naluri alaminya secara utuh.

    kesimpulan ini saya dapat setelah mengamat perilaku ular saya, sebagaimanapun sayangnya saya ke ular saya, tetap saja ada dorongan naluri untuk keluar kandang, tidak hanya sekedar di handling, di beri pakan, kandang yang bersih, minum yang bersih atau dimandikan. tiap kali saya ajak bermain keluar kandang ular saya serasa bebas bergerak dan rileks, saat saya ingin memasukkan ke kandang lagi biasanya menolak. inilah yang saya pahami sebagai naluri alami hewan.

    semoga sukses untuk kampanye dan konservasinya nya bersama International Animal Rescue.

  11. saya pernah dapat induk pukang dan bayinya disuatu perkampungan..diperkampungan itu mreka ngliat pukang ntu sbh HAMA, ,yawudah saya bw pulang,,ampe skarang si bayi pukang udah tumbuh dewasa pula..

    INSYAALLAH ,ya,

    mreka ga se ngeri seperti yg dikatakan di tv n situs media..
    TAKUT VIRUS N GIGITANYA?

    alhmdllh udah sekian tahun mlihara,gak ada st pun hal buruk yg ditimbulkan ROBERT (kukang jantan nan unyuk)
    dia udah jd keluarga sndiri, pagi ampe magrib ,TIDURAN Kerjanya ,,malam mmh,,gak bs diem,dia ganggu tidur kita,dijilatin,brasa punya ank kucing terus…

    buat yg mlihara,pasti nganggap udah jd bagian keluarga ,bukan PELIHARAAN..didukung trus,makanya disuapin,dimandiin!

    kalau dipenanggkaran? BEUH,,entah dijamin hdp 1 bulan entah ndak..

  12. eleh pihak2 terkait pun kadang banyak juga yg menyelewengkan barang hasil sita’an,,,, toh sebenere melihara tuh baik kok,,, yg penting bnr2, bukan hanya sekedar memiliki tanpa mengurusinya,,,,
    banyak sekarang komunitas2 pet lovers yang berhasil memlihara dan sampai beranak hewan2 yang sekalipun termasuk dilindungi, daripda kalo disita ntar dilepaskan lagi, pasti malah akan mati atau ditangkap sama orang lagi

    • to ismail agung…tolong dijawab yang ini
      ok tadi mas bilang kasih ke BKSDA,mungkin orang yg belum memelihara dan belum sayang ma hewan yg dipelihara “ENAK” banget bilang “kasi ke BKSDA!!!”…lah klo yng dah sayang ga dipikirin???

      apa di BKSDA dirawat?(tau sendiri klo institusi pemerintahan mas…), apa kukang yang sudah dipelihara (yang notabene sudah menjadi “hewan peliharaan” bukan lagi “hewan liar) bisa dilepas begitu saja ke alam liar?yang ada ga ada itungan seminggu mati…

      Tolong dijelaskan secara detail…THANKS

      • di sini BKSDA adalah institusi pemerintah yang memiliki kewenangan untuk menjaga satwa dilindungi. setelah satwa diserahkan ke BKSDA, satwa tersebut akan dirujuk ke organisasi yang khusus menangani satwa liar dilindungi, salah satu diantaranya adalah pusat rehabilitasi satwa.

        silakan buka link ini untuk lebih mengetahui mengenai pusat rehabilitasi yang khusus menangani kukang
        http://yayasaniarindonesia.blogspot.com/

  13. hai-hai semuanya….
    setelah saya nikmati semua argumentasinya… 99% memiliki niat untuk memberikan kasih sayang terbaiknya bagi satwa kukang tersebut. hampir semua yg mengaku punya satwa peliharaan disini, telah memperlakukan hewan kesayangannya dengan sebaik-baiknya dan dengan perawatan yang luar biasa telaten bahkan terbilang istimewa.

    Mulai dari pemberian makanan yg masih segar, memandikan dengan kualitas air bintang 5, memberikan tempat tinggal nyaman dan perawatan-perawatan lainnya.

    Bahkan ada yg melatihnya untuk menjadi jinak dan atraktif sesuai dengan sisi kemanusiaan (bukan sisi kehewanan) bahkan menghilangkan sifat Liar, Ganas, de el el.

    Oke lah kalo begitu, sampai level ini masih bisa dimengerti (walopun dengan kening berkerut)..

    namun, apakah kita udah memikirkan pula salah satu hal paling DASAR dan PENTING dalam kehidupan ini sebagai HEWAN maupun MANUSIA… apaan tuuuh..??

    SEX.. SEX.. SEX..!!!!!! kebutuhan ber reproduksi, kebutuhan berkembangbiak, kebutuhan ngecrooott…

    wajar aja kalo banyak hewan peliharaan yg stress dan kemudian sakit trus mati. Manusia normal aja mana sanggup bertahan kalo udah NABIRONG (nafsu birahi merongrong)… iya kan..?? jangan bohong lah..

    apakah hewan peliharaan tsb, kita berikan pelayanan plus plus juga? Kalo tidak, apa bedanya kita dengan PENJAGAL… apa bedanya kita dengan pemburu-pemburu liar yg kejam itu… yg bedain cuma sampulnya aj. efeknya sih sama-sama menyiksa buat hewan yg kita pelihara…

    yok kita pikir lagi, gimana cara melihara hewan liar yg benar.

  14. Gimana dong , aku punya kukang . Kalo aku bebaskan dia kehutan takut nya malah diincar sama org org yg ga bertanggung jawab yg bisa nya nyakitin kukang itu . Kalo dihutan aman aman aja aku rela ngelepas dia , tapi kan skarang bnyak yg ngerusak hutan

      • kukang yang diserahkan ke BKSDA akan dirujuk ke pusat rehabilitasi satwa yang khusus merawat, menyembuhkan serta meliarkan kembali kukang agar dapat dikembalikan ke habitatnya.

  15. Yang benar ntu, memelihara kukang, sambil dikembang biakan, kalau perlu bikin komunitas kukang, biar yang punya cuma satu kukang bisa saling kerja sama menjodohkan kukangnya. Nanti klo kukang nya udah banyak anak nya, dilepas di hutan yang dilindungi. Nah… Kan tidak mengurangi spesies kukang di alam.

    • masalahnya menjodohkan kukang ga kaya ngawinin ikan cupang yang di biarin satu kandang terus bertelor banyak mas.
      penelitian selama ini banyak hal yang belum tereksplorasi tentang bagaimana mengawinkan hewan liar.
      selain itu kukang peliharaan ga bisa dengan mudah dilepasin ke alam karena perilaku mereka yang udah jadi “manja” . sama misalnya kaya anak kecil yang dari lahir udah sering dimanjain sama ibunya terus tiba tiba langsung dilepas ke hutan, kan si anak juga bakal bingung bagaimana dia hidup di hutan

      • Oleh karena itu, alangkah lebih baik hewan liar dihabitatkan di alam liar gak perlulah bikin-bikin komunitas kukang buat jodoh-jodohin.. apalagi katanya gak semudah ngawinin ikan cupang… ditambahlagi kalo udah terbiasa “dimanjain” jadi bingung nanti kalo dilepas liarkan..

        atas dasar itu semua, mungkin yg benar itu adalah jangan melihara kukang apapun alasannya… hewan liar habitatnya di hutan liar, jangan langgar hak hidup hewan… kasian mereka kalo di masukin kandang, gk bisa manjat pohon yg tingginya puluhan meter, gak kena tetesan embun dan hujan, gak bisa rasain sejuknya udara pagi hari di hutan rimba… de el el…

  16. saya contoh sebagian kecil pet,lovers lainya
    yg sangat suka dan bener2 merawat semua hewan yg ada
    baik yg dilindungin atau yg tak dilindungi
    dan soal jodoh, saya selalu melihara hewan sejodoh
    karena dari agama islam sendiripun tidak dianjurkan jika melihara hewan tidak sejodoh
    jadi soal kawin tidak akan menyiksa mereka karena g bisa kawin2
    .
    jadi apa salahnya jika para badan,konservasi membiarkan atau bahkan membantu para pet.lovers yg bener2 peduli dengan hewan2 peliharaanya

    • wah ada pet lover yang agamis juga,
      begini bumbum memang mungkin anda tidak menyiksa karena memberikan hak kawin nya,
      tapi seringkali makna pet lover ini disalahgunakan,
      saya juga pet lover tapi cuma pelihara yang udah di domestikasi (kucing)
      nah banyak pet lover yang salah kaprah dan bangga dengan melihara satwa liar dilindungi.
      hewan non domestik bukan selayakny hidup berdampingan dengan manusia karena mereka butuh mengekspresikan perilaku alaminya,
      misal burung elang yang butuh terbang jauh dan tinggi.
      atau monyet yang butuh hidup berkelompok dengan yang sejenis nya.

      jadi bukan hanya sekedar kawin mas

    • dokter hewan di pusat rehabilitasi kukang Yayasan International Animal Rescue – Indonesia, Bogor. silakan di googling dan kontak jika butuh keterangan lebih lanjut 🙂

  17. smua komentar gak da yg salah kok klo d’lihat dr konteks maksud-y masing2..
    sya juga pelihara kukang..udah 2x..kukang yg pertama sya beli dari penjual di barito..masih kecil bgt..pas kebetulan sya lewat,.sya beli aja,trus sya periksain ke dokter..kebetulan dokter itu bekas kerja d’bksda..dicek ternyata memang sakit kukang tersebut..dokter nyaranin suruh tero d’bksda aja..yasudah sya kasih aja..
    tp apakah bener2 terjamin kesehatan-y?mdh2an sih..
    kebetulan sya lewat tempat itu lg dan menemukan penjual kukang lg..langsung aja kukang yg msih kecil sya beli lg sambil sya maki2 penjual-y karna gigi kukang tersebut sudah d’cabut..sya coba bawa ke dokter tersebut lg…tp sya blang kali ini mau coba pelihara..dokter-y bilang,”yakin pak???” “saya aja pernah d’gigit lalu demam hampir 1 minggu..”
    sya bilang yakin..toh sudah hampir stengah tahun pelihara gak knp2..dy memang sering ngajak bercanda dengan gigit2 ato jilat2..
    lucu-y lg,dy hapal bgt sm saya..klo sya pulang kerja pasti berisik minta d’pegang..memang tu kukang sering bgt becanda sm sya,smpe pernah sya taruh d’kamar,,sya tidur dy ikut tdr dket sya..
    jd inti-y,jika ingin pelihara jgn tanggung2 mengenai kasih sayang,dy jg psti menganggap qta bagian dy klo qta bener2 sayang..jgn lupa berikan pasangan,karna selain mkn mreka jg butuh kebutuhan biologis..
    apabvila sanggup,jika sudah beranak pinang..berikan saja indukan tersebut + anak-y ke balai bksda..apabila ingin pelihara ya d’jaga..berilah keleluasaan mreka bebas d’dalam rumah..perbandingan 60 banding 40..yakin mreka gak akan stres..toh kalau anak mreka sudah byk,,wajib lah taruh mreka ke alam liar,,supaya populasi berkembang,qta jg dapat kebahagiaan memelihara..

    • hai vincent, baiklah semua komentar tidak ada yang salah. bukan berarti pula semua komentar adalah benar. yang diperlukan di sini adalah pemahaman.

      tidak banyak orang yang paham mengenai status kukang, tidak pula banyak orang yang paham akan resiko memelihara kukang.

      Jika anda peduli, jika anda sayang, jika anda mencintai kukang maka akan anda harus mengerti bahwa kukang bukanlah satwa domestik yang bisa dipelihara begitu saja.

      Ada banyak alasan kenapa kukang tidak layak dijadikan sebagai satwa peliharaan. Dan semua alasan alasan tersebut tidak akan berarti bagi anda jika anda tidak memiliki kedewasaan dalam berpikir. Di postingan ini, saya mengajak setiap pribadi yang membaca untuk berpikir bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab besar untuk membantu menyelamatkan dan melestarikan kukang.

      Kukang adalah salah satu satwa asli Indonesia. Kelangsungan hidup kukang saat ini bukan pada kemampuan kukang untuk bertahan hidup, melainkan kemampuan manusia untuk menahan ego pribadinya. Anda bisa saja menjodohkan kukang yang anda miliki hingga beranak pinak (jika memungkinkan), tapi bukan ini tujuan utama kelestarian kukang.

      Kelestarian kukang ada bersama habitatnya, sebagaimana dunia mengembargemborkan untuk menjaga hutan -beserta isinya. Menahan ego anda untuk tidak memelihara kukang adalah langkah sederhana untuk mendukung upaya pelestarian. Menahan ego untuk tidak memelihara kukang akan memutus mata rantai perburuan kukang di alam. Menahan ego pribadi untuk tidak memelihara kukang adalah salah satu kontribusi besar terhadap alam di sekitar kita.

      300 ribu yang anda sisihkan untuk membeli kukang adalah harga yang murah dibandingkan kerugian alam ketika kehilangan kukang. Pahamilah, bahwa alam membutuhkan kukang, dan manusia membutuhkan alam. Menghilangkan satu bagian di antaranya adalah kerugian bagi kita semua (tanpa kita sadari).

      semoga ini bisa dipahami bersama untuk kehidupan yang lebih baik. amin

  18. aku baru aja beli kukang 2hr yang lalu dia lucu bangeeeet ,tapi sayaaaang kenapa dia ga mau makan yaaaah ???
    aku takuutnya dia kenapa2 lagi ,bisa repooot niih aku ….
    beri infonya yaaa ,sukrooon …

  19. weeiyy jadi kontrovesi ni komen,,
    okelah buat yg blum mliara kukang si lbh baaek jgn mliara,,
    kalo yg udah mliara , ya udah lnjtn aja tp mliaranya dgn ksh sayang ya dan rawat tuh bner2 biar bisa berkembng biak,, oke,,

  20. badan konservasi dmna ?? gw pnya kukang tpi ngk ad gigi nya jdi gw kasian ma dia… jdi bwt bdang konservasi nya dmna ??

    • klo gua sich pengenx pelihara DINOSAURUS khususx T-REX, nanti klo udah besar dan udah bisa berburu sendiri baru gua lepasin d negara Amerika. mantap kan broo……

  21. orang yang sukanya ilegal-ilegal, biasanya hasil anak ilegal #eh
    kebetulan saya nemu kukang di kebun dekat rumah pagi ini, kalo saya serahkan ke kebun binatang saja bagaimana ya? soalnya saya ga tau alamat BKSDA bandung dan ga ketemu di google.
    saya dukung anda terus om Ismail Agung!

  22. gan apa bedanya dipelihara BKSDA dengan dipelihara kita? kalo secara pemeliharaanya sama?

  23. jadi kesimpulanx gini gan, dari pada ribet, ambil patokan aja gimana klo kita yang terpisah dari keluarga (ayah & ibu) walaupun kita udah disayang ma orang yg kita tinggali bersama tetap aja ada perasaan rindu kepada keluarga, begitupun mungkin yg d alami ma kukang pasti dia akan rindu dengan rumahx (alam bebas). sekedar saran aja, jgn masukin dalam ati ya broo. trims

  24. Mengenai tidak ada permintaan jika tidak ada penawaran, berlaku juga sebaliknya. Bukan salah yg membeli krn blm tahu, tp kewajiban kita yg udh tau utk menyebarluaskan agar permintaan menurun. Jgn lupa kalau byk jg yg membeli krn lucu doang trus menelantarkan. Semoga suatu saat masyarakat umum bisa mengerti dan membiarkan kukang hidup nyaman di habitatnya 🙂

  25. kayanya sangat menarik sekali gan 🙂 saya sebenernya pecinta hewan ,, ular iguana kucing ikan burung hamster dll gw coba pelihara,, kmaren duahari yg lalu gw di kasih kukang sama temen dgn alasan gak sempet urus karna sibuk ,, pas gw ambil kurus bgt lucu nya ilang pantat nya ampe gada bulunya ,, tp gw ttp rawat ,, kasih pisang kepok ama sesekali jangkrik ,, nah yg jadi masalah ini gw aga takut juga nih ama penyakit kukang ,, soal nya 8 dari 10 orang yg gw tanya pada jawab mnding gak usah di ambil katanya ,,, dgn alasan kotoran nya bau dll .,,.
    di samping itu gw juga di kasih harus di urus ,, tp ngeri juga ama cacing itu tadi .,,. saran nya gmna nih gan ,.?
    kasih ke BKSDA aja apa ya .,?
    di depok dmna sih ya hehhe ,.,. jadi bingung mau miara apa engga ,.,.kalo resiko nya kaya bgtu 🙂 makasiih sebelumnya ,.,.

      • Selamat pagi semua animal lovers 🙂

        btw, dari awal saya membaca hingga sekarang. saya merasa belum ada titik temu yang jelas. ada pihak yang ingin memelihara dengan alasan, lucu, kasihan, atau tidak tahu tentang bahayanya. ada juga yang benar2x melarang unutk dipelihara. ada juga pihak yang tidak tahu mau tahu.

        Saya yakin sekali forum ini dibuat dengan tujuan yang baik. namun dengan sudut pandang yang berbedalah yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat.

        saya menulis agak panjang, namun tlg di pahami. BACA PELAN2X & RESAPI.

        Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling egois. itu sdh kodratnya. jika manusia suka, apapun akan dilakukan.
        Saat ini ada orang yang suka dengan kukang, namun ternyata semua kukang yang ada adalah hasil tangkapan alam.

        Saya yakin sekali, jika hal ini tetap berlanjut, meskipun dengan penjagaan & sangsi yang ketat & berat sekalipun. kukang akan tetap habis.

        Ingat harimau & gajah. orang akan dihukum meskipun orang tersebut hanya menjual kulit harimau atau gading gajah. Padahal bisa aja itu mungkin peninggalan nenek moyangnya jaman dulu dimana wktu itu blm ada peraturan tentang hrimau & gajah.

        Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya jual beli binatang liar di Indonesia.
        Tidak hanya ada penjual & pembeli. faktor ekonomi & sangsi hukum pun ikut turut campur. Sangat luas, jika kita diskusikan disini.

        Arowana merah adalah ikan kas dari kalimantan (maaf jika saya salah), ikan tersebut juga tidak dilarang atau dilindungi oleh hukum.
        KENAPA ?
        Karena ada pihak yang mampu untuk mengembangbiakan.

        Saya tahu untuk mengembangbiakan kukang itu tidak mudah.
        Namun SAYA SANGAT YAKIN SEKALI ADA PUTRA PUTRI INDONESIA YANG MAMPU MENGEMBANGBIAKKAN HEWAN KUKANG INI.
        hanya saja saya belum menemukan siapa “dia” ?

        Ada yang sdh bisa mengembangbiakkan?
        mari kita share, jika ada kendala mari kita diskusikan bersama.

        Dulu tidak ada orang yang bisa mengembangbiakkan musang, sekarang sdh ada.
        dl tidak ada yang mampu mengembangbiakkan iguana, ular, kura2x, skrg sdh banyak org mampu mengembangbiakkan.

        Lalu hasil kembangbiak itulah yang dijual dipasaran.
        Untuk mengetahuinya, bisa dengan pemberian no seri (seperti arowana merah).
        & 1 lagi lebih penting, dijual dengan harga murah dari yang hasil tangkapan liar.

        Dengan begitu harappannya, para pemburu kukang & hewan endemi yang lain, tidak akan mengambil langsung dr alam.

        Saya sadar, ini sangat sangat tidak mudah & tidak bisa dalam jangka waktu yang singkat. namun saya yakin sekali kita bisa.

        Mari kita2x bersama mengembangbiakkan kukang & para hewan endemik INDONESIA yang lain.

        Salam “Animal Lover”
        hitam20cm

  26. Alhamdulillah, buat yg pelihara semoga gak kena berbagai penyakit zoonosisnya. Silahkan aja browsing primates zoonotic diseases.

    Buat yg mau atau udah insyaf, silahkan serahkan peliharaan primata Anda ke BKSDA setempat. Saya dokter hewan yang menangani salah satu pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar, dan kami memperlakukan hewan2 yang telah diambil dari alam (yg notabene hanya untuk kepuasan anda yang telah membeli/memeliharanya) dengan baik dan semestinya.

    Tanpa disadari, pemilik/pemelihara hewan sudah membatasi pergerakan mereka, merubah sifat mereka menjadi apa yg manusia inginkan, menyakiti mereka dengan memotong atau mencabut giginya, menularkan penyakit manusia ke hewan, dsb.

    Tidak hanya sekedar makan, minum, vitamin, kami juga memikirkan KEBEBASAN dan REPRODUKSI dan mengembalikan sifat LIAR mereka. Karena SATWA LIAR rumahnya adalah di HUTAN.

  27. Saya punya kukang betina, waktu beli memang giginya sudah dalam kondisi di pangkur oleh penjualnya 😦
    Kenapa saya tau betina? karwa waktu saya beli 2 hari kemudian kukang saya beranak. Padahal saya ga tau kalau kukang itu sedang hamil (karna kondisi perutnya tidak gendut)
    tapi sangat di sayangkan beberapa hari kemudian anaknya mati 😥
    Nah oleh karna itu sekarang saya mengurungkan niat saya untuk merawatnya (gak tega setelah melihat anaknya mati)
    Namun kukang betina saya sangat sehat dan sudah mulai tumbuh gigi (kecil).
    Kalau sy mau kembalikan k balai konserfasi saya tdk tau tempatnya.
    Bagi pecinta kukang yg berminat dengan kukang saya atau bagi pecinta kukang yg memiliki kukang jantan dan sedang mencari kukang betina dapat menghubungi saya di 089693379845