Petualangan DETEKTIF AIR

“Ternyata proses air seperti ini toh!!!”

Mungkin itu lah seruan adik-adik SD Plesiran saat berkunjung ke instalasi air PDAM Bandung yang berlokasi di Jalan Badak Singa.

Instalasi PDAM ini sebenarnya tepat di seberang Jalan Plesiran tempat sekolah mereka berada. Namun kunjungan ini bisa dikatakan adalah kunjungan pertama mereka mengetahui tentang apa sih isi dibalik bangunan-bangunan yang sejuk dengan pepohonan di dalamnya.

Tema  Asal Usul Air menjadi topik utama dalam Edukasi Kreatif Sahabat Kota di SD Plesiran. Ini adalah kali keduanya Sahabat Kota melakukan program edukasi kreatif dimana minggu sebelumnya memperkenalkan tentang membuat Peta Hijau.

Awal kegiatan terlebih dahulu dibuka seperti minggu sebelumnya yaitu dengan permainan Pemecah Es atau dikenal dengan sebutan Ice Breaking. Dipandu oleh Kak Sigit dan Kak Ung, permainan semakin meriah dengan olah tubuh yang bisa dikatakan baru pertamakali mereka temui. Dan mereka sangat ecited, exited (kagum, naon sih bahasa inggris na?) untuk mencoba melakukannya.

Dimulai dengan “Tepuk Semangat”, kemudian “Kacang Blaktuk” dan ditutup dengan “Ram Tam Tam”. Itu lah ice breaking yang biasa saya dan Sigit lakukan. Simple but happy joy joy.

Kegiatan kemudian dilanjutkan kembali di dalam kelas. Kali ini adik-adik duduk manis di kursi bersama kelompok yang sudah dibentuk minggu lalu dan menyaksikan sebuah film animasi buatan Neng Kandi yang bercerita tentang Petualangan Air.

Dalam film tersebut, adik-adik ikut terlibat berperan sebagaimana Banyu tokoh utama dalam film tersebut. Salah satu adegan tersebut mengharuskan Banyu untuk mengunakan lencana Detektif Air, dan adik-adik yang juga memiliki lencana yang sama yaitu lencana “Banyu”. Jadi begitu Banyu memasang lencananya, adik-adik pun ikut turut melakukan hal yang sama.

Petualangan Banyu membawa adik-adik untuk lebih mengenal tentang darimana asal air yang setiap harinya digunakan. Dalam film tersebut, Banyu yang sehari-harinya boros air diingatkan oleh peri Air untuk lebih peduli bahwa proses mendapatkan air bersih itu sangat panjang. Dan kondisi ini semakin diperparah dengan kerusakan yang terjadi pada alam. Air kini bukan sekedar berkah, tapi juga musibah.

Ternyata penyebab banjir yang kini seringkali melanda berasal dari Para Peri Air yang turun dari langit. Namun karena kondisi ibu bumi yang sudah tidak sehat lagi, rintik peri air tak bisa lagi ditampung dan dibendung oleh penjaga bumi yaitu para pohon, dan langsung lari menyerbu pemukiman dan menghanyutkan semua yang dilewatinya.

Dampak dari larinya peri Air berpengaruh juga pada intensitas air yang terkandung dalam Ibu Bumi. Lambat laun, ibu bumi kekurangan stok air yang biasanya diisi oleh peri air. Sungai-sungai akan semakin gersang. Bisa jadi ibu Bumi akan amblas.

Usai menonton film, dan merefleksikan apa pesan yang disampaikan. Kini para detektif air bersiap-siap untuk memulai petualangan menuju Instalasi PDAM Badak Singa.

Sesampainya di sana, para Detektif Air dipandu oleh Ibu Hesti dan Ibu Nia yang menjelaskan tentang proses pengolahan air keran atau air ledeng yang ternyata sumber airnya berasal dari Sungai Cikapundung. Bagi para Detektif, Sungai Cikapundung bukanlah nama yang asing. Mereka sering sekali melalui dan bertemu dengan yang namanya Sungai Cikapundung setiap kali hendak bersekolah.

Di PDAM para Detektif ditunjukkan dengan kolam-kolam penampungan dan pengolahan air yang ternyata melewati beberapa proses, seperti Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, dan desinfektan. Pasti bingung kan? Tanya Detektif Air saja, mereka pasti tahu jawabannya.

Setelah puas berkeliling melihat proses penjernihan air yang sungguh amat panjang, para Detektif diajak untuk mencoba membuat alat penjernih air yang sederhana. Ya sederhana. Secara sederhana atau yang mudah pun bisa kok. Bahan-bahan pun disiapkan, ada kapas, arang, ijuk, kerikil dan juga pasir. Ke semua bahan tersebut disusun sedemikian rupa dan kemudian di tes hasilnya dengan menggunakan air keruh.

Bagaimana hasilnya? Tentu saja, sedikit lebih jernih hahahaha.

Praktek membuat alat penyaring sederhana adalah kegiatan akhir dari petualangan Air hari itu. Sebelum pulang, para detektif terlebih dahulu mengisi sungai rasa petualangan yang mereka lalui pada lembar kerja dan menempelkan lencana detektifnya sebagai bukti.

Sampai jumpa para Detektif Air, minggu depan kita berpetualang lagi.

Yuk adik-adik kita JAJAN MAKANAN SEHAT

edukasi kreatif (15)

Masih tentang Edukasi Kreatif Sahabat Kota.

Kali ini lokasinya adalah di SDN Neglasari pada hari Sabtu 17 April 2010, dan tema programnya adalah tentang makanan sehat.

Beda sekolah tentunya beda kakak-kakak relawannya. Kecuali saya, Mita, Kandi, Fitri dan Dimas yang senantiasa turut hadir selalu. Setiap orang memang punya peran masing-masing, dan di antara mereka semua peran aku tuh yang paling tidak jelas. Hahahahaha…. (menghibur diri karena tidak bisa banyak ikut terlibat).

Baiklah, bicara mengenai makanan sehat tentunya erat kaitannya dengan kandungan gizinya. Terkadang kita lebih sering mengindahkan tentang yang namanya kandungan gizi dan lebih menuruti selera rasa atau yang seringkali kita sebut dengan istilah “enak”, “amboi", “mak nyus”, “sedap” dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan tentang rasa makanan.

Tujuan dari makanan sehat ini tentunya adalah agar adik-adik lebih kritis terhadap makanan yang ia konsumsi, terkait dengan kandungan gizi dan zat adiktif. Selain itu pula, adik-adik memiliki pengetahuan dan keterampilan lebih dalam memilih makanan yang baik untuk dirinya.

Seperti biasa, sebelum kegiatan dimulai adik-adik berkumpul di lapangan sekolah dan bermain pemecah es (ice breaking). Baru setelah itu dibagi kelompok berdasarkan kalimat “ AKU-SUKA-MAKAN-NASI” (pembagian kelompok yang aneh). Sehabis dibagi kelompok berdasarkan kategori aku suka makan nasi, adik-adik kemudian berkumpul bersama kakak-kakak relawan yang nantinya senantiasa mendampingi mereka dalam berpetualang rasa.

Berdiskusi sejenak, adik-adik kemudian diperkenalkan dengan beberapa macam bungkus/kemasan makanan yang sudah disiapkan sebelumnya. Dari sisa-sisa kemasan tersebut adik-adik kemudian memilih salah satu kemasan makanan yang ia suka. Lalu mencari tahu apa isi yang terkandung makanannya.

edukasi kreatif (10)

Dalam diskusi kelompok ini adik-adik berperan untuk meneliti label pada kemasan makanan dan membandingkan dengan lembar daily nutritional intake anak-anak, serta mengecek kembali tanggal kadaluarsa dan zat-zat adiktif. Di sini kakak-kakak pendamping menjelaskan mengenai dampak dari zat-zat adiktif bila terlalu banyak di konsumsi.

Jadi, apa sih yang musti adik-adik perhatikan pada saat membeli makanan dalam kemasan?

Usai berdiskusi singkat dengan kakak-kakak pendamping, setiap kelompok kini harus menjalankan sebuah misi yaitu “berbelanja” atau tepatnya jajan di warung yang mereka biasanya suka beli. Eits, tapi mereka nggak bisa sembarang beli jajanan. Setidaknya, makanan yang hendak mereka beli adalah satu jenis makanan dalam kemasan untuk dimakan bersama-sama dan tentunya makanan sehat sesuai dengan yang didiskusikan sebelumnya.

Setelah uang jajan sebesar 10 ribu dibagikan untuk tiap kelompok, adik-adik kemudian berunding dan menentukan strategi tentang jenis makanan apa yang hendak mereka beli dan dimana lokasinya. Klo soal jajan sepertinya memang mereka ahlinya. Nggak butuh waktu lama, mereka langsung tahu dimana tempat jajan yang oke. Ya iya lah, tempat ini kan emang daerah jelajah mereka gitu loh.

Sekembalinya dari misi berbelanja, setiap kelompok membuat poster dan mempresentasikan hasil belanja mereka. Pada saat presentasi, setiap kelompok menjelaskan tentang produk apa saja yang mereka beli termasuk pula alasannya memilih jajanan tersebut, mereka juga menjelaskan bagaimana kandungan gizinya dan kelebihan serta kekurangannya. Setelah itu, baru deh di makan sama-sama.

Loh kok udah pada habis duluan yah..?

Jadi, lain kali kalau beli makanan dalam kemasan adik-adik pilih yang mana?

edukasi kreatif (34)

Yuk adik-adik kita bikin PETA HIJAU sekolahmu

peta hijau plesiran (13)

Kamis, 15 April 2010. Hari pertama Sahabat Kota menjalankan program Edukasi Kreatifnya di salah satu Sekolah Dasar di Bandung yaitu SD Plesiran.

Dimulai dengan pagi yang cerah, kakak-kakak relawan sudah datang sedari pukul delapan pagi. Satu jam sebelum kegiatan dimulai. Dan tema untuk pertemuan pertama ini adalah membuat peta hijau di sekitaran sekolah.

Peta hijau, hm apa pula itu peta hijau. Mungkin tidak banyak orang yang tahu seperti apa itu peta hijau.

Peta hijau memang tidak seperti peta pada umumnya. Namun kurang lebih bentuknya hampir sama dengan peta wisata dimana setiap lokasi yang menarik diberikan suatu ikon khusus yang tentu saja berkaitan dengan isu lingkungan sekitarnya.

Lalu apa menariknya?

Tentu saja menarik, karena pada saat membuat peta hijau tersebut tentunya kita akan sadar akan satu sisi tentang kondisi lingkungan. Kita jadi tahu mana nih tempat yang asyik untuk bermain, mana nih tempat yang banyak sampahnya, mana nih tempat yang harus dihindari karena berbahaya, dan tempat-tempat menarik lainnya yang bisa dikatakan bagus atau tidak.

Terkait dengan hal tersebut, kegiatan dengan adik-adik yang masih kecil ini tentunya akan menumbuhkan sebuah kesadaran individu tentang kondisi nyata lingkungannya baik kondisi alamnya, sosial dan kualitas hidup sehingga mereka tergugah akan kepeduliannya akan permasalahan dan potensi lingkungan sekitarnya.

Hmmm, gitu toh. Menarik juga.

Sebelum membuat peta hijau, adik-adik SD Plesiran khususnya kelas V berkumpul terlebih dahulu di lapangan dan memulai pagi mereka dengan pemanasan berupa permainan pemecah es (ice breaking). Sebenarnya maksud dari ice breaking adalah menunggu kepulangan kakak-kakak relawan yang ternyata harus survey area sekitar dulu.

peta hijau plesiran (5)

Setelah kakak-kakak relawan pulang dari misi mengenal kawasan, perkenalan dan pembagian kelompok pun dimulai. Adik-adik kemudian kembali ke dalam kelas dan diberi penjelasan tentang apa itu Peta Hijau dan sedikit kuis tentang pengertian ikon-ikon yang baru saja dijelaskan. Setelah cukup paham, kemudian mereka bersiap-siap untuk menelusuri kawasannya dan menandai beberapa lokasi yang menurut mereka “menarik untuk diberi ikon” pada peta yang sudah disediakan.

Satu jam pun mereka lalui dalam petualangan menyusuri gang-gang sempit sekitar sekolah. Meskipun sudah dibuatkan peta butanya, ada juga dari mereka yang berinisiatif membuat petanya sendiri dengan ikon yang digambar pula. Malah lebih bagus dibanding peta yang sudah disiapkan hahaha. “Peta Hijauku” itu mungkin judul yang tepat untuk gambarnya.

Usai waktu berpetualang habis, mereka kemudian kembali lagi ke kelas. Kini giliran setiap kelompok bergantian melaporkan hasil petualangannya pada peta yang lebih besar. Hasilnya, peta hijau SDN Plesiran yang sangat luas dan ditandai dengan ikon-ikon menarik peta hijau.

Sambil melihat peta hijau yang komplit, kini adik-adik diajak untuk merenungkan tentang lingkungan sekolahnya. Lalu dari hasil perenungan itu, bagian mana yang adik-adik ingin jaga dan ingin diperbaiki. Dan terakhir, mereka membayangkan tentang kondisi lingkungan sekolah yang asyik.

Ternyata setelah saya lihat-lihat, hampir kebanyakan bagian sekolah yang ingin diperbaiki itu adalah WC sekolah. Tempat paling menyeramkan dan paling pesing.

Nah sekarang, bagaimana kondisi lingkungan sekitarmu?

peta hijau plesiran (7) peta hijau plesiran (8)
peta hijau plesiran (16) peta hijau plesiran

 

peta hijau plesiran (9)

ULANG TAHUN BERDARAH

Tema Rabu Belajar minggu ini adalah, berdarah-darah.

Maksudnya berdarah-darah bukan berarti kita-kita bakal berantem-beranteman, pukul-pukulan atau hajar bleh-hajar blehan. Tapi Teman-teman Sahabat Kota diundang untuk berdonor darah langsung di posko donor darah Bandung yaitu PMI jalan Aceh.

Nah yang bikin seru acara ini adalah, kami-kami hendak membuat sebuah surprise buat salah seorang teman Sahabat Kota yang kebetulan sekali pada hari itu berulang tahun.

Namanya Haris. Kata Agni sih dia sering sekali berkontribusi dalam menyebarkan undangan via facebook dan update-update gitu deh. Maklum dia punya akses internet yang lumayan sering.

Lalu persiapan dan rencana itu pun akhirnya dimatangkan oleh saudari Kandi yang akan membawakan kueh Ulang Tahun spesial untuk Haris yang merayakan hari jadinya yang ke 25.

Haris datangnya telat, ternyata dia salah naik angkot dan terpaksa jalan kaki untuk bisa sampai ke lokasi PMI. Justru karena telatnya itu kami bisa lebih fokus terhadap rencana yang sedang disiapkan.

Setelah Haris datang dan akhirnya ikut mengisi formulir donor darah untuk yang pertamakalinya serta menunggu panggilan suster-suster PMI yang sedang mengecek kondisi perdarahan Haris. Kami-kami bersembunyi di ruangan kue Marie, sambil bersiap-siap.

Image076 sebelum tertusuk Image077 sedang ditusuk

Tibalah giliran Haris menuju Kasur Berdarah. Sebagian dari kami lalu sibuk mendampingi Haris merasakan pengalaman pertama mendonor sekaligus mem-blocking pandangan Haris agar ia tidak melihat kue yang hendak kami bawa.

Niatnya mau bikin SURPRISE eh malah justru kami yang SURPRISE.

Image079
wajah pucat bibir biru kesadaran melayang
Image082
kue kejutan yang tak jadi tampil

Baru setengah labu terisi, kondisi Haris tiba-tiba diluar dugaan. Wajahnya pucat, bibirnya biru, kesadarannya entah kemana.

Padahal waktu itu say a sedang mengiringi Mita yang tengah membawakan kue yang sudah dinyalakan lilin agar tidak terlihat. Melihat kondisi yang tiba-tiba darurat, si suster pun tiba-tiba memanggil pria-pria yang ada di sekitar situ untuk segera menghampiri dan membantunya memindahkan Haris ke kasur lain.

Kue kejutan pun akhirnya tak jadi muncul. Tanpa hitungan mundur, Mita lalu berbalik arah menyembunyikan kembali kue yang sudah direncanakan.

Suasana jadi mencekam. Haris seperti hilang kesadaran.

Dibopong oleh bapak petugas di sana, Haris dipindahkan ke Kasur perawatan gawat darurat.

SURPRISE menjadi SURPRISE SEKALI.

Image080

Sejenak kami memberikan ruang untuk Haris beristirahat. Berkumpul kembali di ruang kue Marie.

The Show Must Go ON…

Kami menunggu perkembangan situasi Haris, apakah ia sudah kembali pulih atau belum.

Dan… setelah Haris pulih, semangkuk kue Soerabi berhiaskan Lilin dan Coklat Chaca mengiringi lagu serta ucapan selamat ULANG TAHUN. Suasana PMI yang biasanya sepi mendadak ramai. Para suster turut tersenyum melihat apa yang tengah kami lakukan.

Image083
soerabi cake on the blood 

first cake untuk Unang ter….

Mudah-mudahan ini jadi SEPEREMPAT ABAD yang berkesan untuk HARIS. Selamat Ulang Tahun teman, semoga engkau tidak kapok mendonorkan darahmu.

unduh rekaman SAHABAT KOTA di RAKITA fm

Bagi yang mau denger apa aja isi dari siaran Sahabat Kota di Radio Komunitas Rakita 107,8 FM, bisa mengunduh link di bawah ini.

rekaman ke satu

rekaman ke dua


Buat yang kesebut namanya.. hehehe… yah begitulah