Platform Digital Gratis Bagi Organisasi Non-Profit

Organisasi non-profit atau yayasan, seringkali memiliki dana terbatas yang harus dikelola seefisien mungkin untuk menjalankan programnya. Bahkan karena hal ini pula, organisasi non-profit terkadang enggan untuk menggunakan layanan digital dikarenakan menambah beban biaya program. Selain itu, ketidaktahuan fungsi digital serta SDM yang paham akan hal tersebut turut mempengaruhi dan menjadi alasan untuk tidak mengoptimalkan layanan digital.

Meski begitu, beberapa perusahaan digital ternyata memiliki program khusus yang ditujukan bagi organisasi non-profit. Beberapa layanan digital setara akun premium tersebut diberikan secara cuma-cuma atau potongan khusus bagi organisasi non-profit. Namun tentu saja, untuk mendapatkannya harus memenuhi syarat kelayakan tertentu.

Berikut ini adalah platform-platform digital yang bisa didapatkan oleh organisasi non-profit dan mendukung kinerja program.

Dewaweb

Perusahaan layanan hosting di Indonesia ini ternyata menyediakan hosting gratis bagi organisasi non-profit. Dewaweb akan memberikan layanan berupa paket storage 2GB, fasilitas dan support seperti pelanggan berbayar, serta diskon khusus untuk tambahan add-on dan lain-lain. Hosting dapat dimanfaatkan oleh organisasi untuk membuat profil website. Dukungan ini tidak termasuk dengan domain. Jadi organisasi non-profit tetap perlu membeli domain yang merepresentasikan nama organisasi. Atau jika sudah punya domain, hanya perlu disambungkan saja saat membuat website.

Syarat pengajuan: Akta Kemenkumham/Akta Notaris

ID Cloudhost

Program NGO Go Digital yang digagas oleh ID Cloudhost memberikan beberapa layanan bagi organisasi non-profit. Antara lain, domain gratis selama 1 tahun, hosting gratis selama 6 bulan, website gratis, dan setup Google for Non-Profit. Untuk mendapatkan layanan ini, organisasi perlu terlebih dahulu terdaftar dan terverifikasi di TechsoupAsia.

Syarat pengajuan: verifikasi TechsoupAsia

Hotjar

Sebagai plugin wordpress, Hotjar dapat menjadi pelengkap fungsi website. Hotjar digunakan untuk mengetahui perilaku pengguna melalui heatmap yang terekam. Selain itu, Hotjar juga dapat digunakan sebagai media survey online yang otomatis muncul pada halaman website. Hotjar memberikan akses gratis selamanya setara akun business.

Syarat pengajuan: Akta Kemenkumham

Canva

Platform desain ini semakin gandrung digunakan karena kemudahan dan pilihan templat yang banyak. Bagi organisasi yang tidak memiliki staf khusus desain, penggunaan Canva dapat membantu untuk membuat desain layout flyer, media sosial, hingga laporan tahunan. Canva untuk non-profit menyediakan fitur gratis setara akun premium, dan dapat digunakan oleh 10 anggota dalam tim.

Syarat pengajuan: Akta Kemenkumham

TechsoupAsia

Techsoup lebih dari sekedar platform. Keberadaannya menjembatani kebutuhan organisasi non-profit terhadap teknologi yang berasal dari perusahaan-perusahaan digital seperti Microsoft, Adobe hingga Airbnb. Meski tidak semuanya bersifat gratis, namun potongan khusus bagi organisasi yang terdaftar dan terverifikasi oleh Techsoup dapat membeli lisensi dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan tarif umum. Sedikitnya ada 30 donor partner yang terdaftar di Techsoup dan memberikan layanan digital khusus bagi organisasi non-profit.

Syarat pengajuan: Akta Kemenkumham, Akta Notaris, NPWP Yayasan

Google for Non-Profit

Fitur-fitur google kini semakin lazim digunakan dalam berbagai perangkat. Dengan Google for Non-Profit, organisasi dapat menggunakan layanan Google Workspace seperti email dan cloud atau fitur lainnya secara gratis serta kapasitas yang jauh lebih besar. Google for Non-Profit juga memberikan $3000 untuk digunakan di Google Adwords. Untuk mendapatkan fitur-fitur Google, organisasi terlebih dahulu harus terdaftar dan terverifikasi oleh Techsoup.

Syarat pengajuan: verifikasi Techsoup

Update

Linktree

Simple landing page ini biasa digunakan sebagai arsip tautan dan seringkali digunakan di halaman profil Instagram. Dengan linktree, pengguna dapat menyusun tautan-tautan untuk mengarahkan pembaca ke halaman yang dimaksud.

Linktree for non-profit menyediakan fitur gratis setara akun Pro. Kelebihan dari fitur ini adalah, pengguna dapat mengkostumisasi tampilan lebih bebas dan juga fitur analytic yang lebih detail untuk melihat aktivitas pengguna yang berkunjung.

Syarat pengajuan: Akta Kemenkumham

Buffer

Buffer sering digunakan sebagai perangkat untuk mengatur publikasi media sosial. Fitur di Buffer memungkinkan pengguna untuk melakukan penjadwalan dan merangkum beberapa platform media sosial dalam satu tempat.

Selain itu, fitur berbayar Buffer dapat digunakan juga sebagai perangkat untuk menganalisa capaian dari media sosial, dan menyajikannya ke dalam bentuk laporan.

Buffer untuk organisasi non-profit memang tidak memberikan fiturnya secara cuma-cuma, akan tetapi memberikan potongan sebesar 50% untuk setiap channel media sosial yang dikoneksikan. Dengan tarif $6 dan diskon 50% setiap bulan, biaya ini jauh lebih murah dibandingkan platform analisa media sosial lainnya.

Syarat pengajuan: Akta Kemenkumham

Layanan-layanan digital di atas sudah pernah saya coba dan berhasil diterima. Sebenarnya masih banyak lagi layanan digital yang memberikan akses khusus bagi organisasi non-profit. Namun semuanya kembali pada program organisasi, apakah layanan digital tersebut dibutuhkan atau memang belum sepenuhnya diperlukan.

Tapi jika tertarik, tidak ada salahnya mencoba. Ya hitung-hitung bisa mengurangi biaya tahunan untuk layanan tertentu.

Keponakan jantan

Hei Arka, selamat terlahir ke dunia ini.

Salam sayang dari pamanmu yang sudah tidak syuci dan penuh dosyah.

Lahir di Bekasi, 22 Juli 2017 di sepertiga malam. 

Kehadiranmu di dunia akan selalu mengingatkan paman akan ketiadaan sebuah sebab yang menjadi kebodohannya dalam hidup. Terima kasih Arka.

3 Alasan Kenapa Saya Harus Punya Asus Zenbook UX410UQ

78

Laptop sudah menjadi bagian dari hidup saya sejak 10 tahun terakhir. Dimulai ketika saya sibuk ngurusin skripsi dan pacar, sampe sibuk menjomblo dan menjelajah keluar masuk hutan belantara, di sana ada laptop yang menemani dan menjadi teman tidur dengan isi film yang diputar itu itu saja.

Di era kekinian, saya kepincut sama laptop yang namanya Asus Zenbook UX410UQ. Beneran ini laptop bikin saya gregetan pengen punya dan belum kesampaian buat saya halalin. Lalu apa yang bikin saya kesengsem pengen punya laptop Asus yang satu ini, berikut adalah beberapa alasannya.

1. Spek yang mumpuni

asus windows 10

Gimana ga bikin greget klo Asus Zenbook ini dapur pacunya aja menggunakan prosesor Intel Core i7, RAM 8 GB DDR4 (up to 16 GB), grafis GeForce 940MX. Saya memang ga paham paham banget soal spare part komputer, tapi membaca Intel Core i7, ini artinya daleman nih laptop ga main main. Klo ibarat gelar, i7 tuh udah semacam gelar S3 lah alias doktor dimana kemampuannya lebih unggul dibandingkan dengan kelas prosesor dibawahnya yaitu i5 ataupun i3.

asus rom

Selain itu ruang penyimpanan datanya juga gede sebesar 1 TB dan terpisah dengan ruang data untuk pemakaian sistem yang menggunakan SSD sebesar 128 GB. Harddisk SSD untuk sistem ini pengaruhnya besar sekali terhadap performa dan kinerja laptop pada saat digunakan. Kurang dari 10 detik, laptop yang baru dinyalakan bisa langsung siap pakai.

Udah gitu, sistem operasinya sendiri menggunakan Windows 10 Pro. Selama menggunakan komputer, Windows 10 adalah sistem windows yang paling ramah dan mudah digunakan dibandingkan versi versi sebelumnya. Bahkan di Windows 10 ini saya ga pernah pakai antivirus. Karena buat apa, toh sudah ada windows defender yang secara otomatis update dan menjaga dari serangan serangan yang berbahaya. Ga perlu juga ribet cari driver yang sesuai sama kebutuhan laptop, tinggal klik update di setting maka semuanya akan dikerjakan dengan sendirinya.

Spek yang mumpuni ini sesuai dengan kebutuhan saya dalam menggunakan laptop. Baik untuk bekerja dengan software multimedia ataupun sekedar penghibur lelah dengan main games PES. Pastinya tidak akan bikin hang ataupun proses render yang memakan waktu.

2. Desain yang menawan

img-wifi

Tipis, ringan dan elegant. Itulah kata kata yang tepat untuk mendeskripsikan rupa yang menawan dari Asus Zenbook ini. Aluminium alloy yang membalut bodynya jelas bukan bahan sembarangan. Sekilas pada saat melihatnya akan memberi kesan kokoh dan kuat, namun ketika diangkat akan terasa ringan.

asus llightFlashback ke laptop terakhir yang saya gunakan yaitu Asus AK46CB, yang bisa dibilang tipis pada masanya, 21 mm. Sayangnya, beratnya sekitar 2Kg, lumayan melelahkan jika dibawa berpergian jauh. Bandingkan dengan Asus Zenbook UX410UQ yang memiliki ketebalan hanya 18.95 mm dan berat 1.4 Kg. Beda dikit, iya emang tapi kerasa banget pengaruhnya buat yang punya mobilitas tinggi.

FYI, berat 1.4 Kg itu setara dengan berat air minum botol yang 1.5 Liter lho. Buat saya yang suka jalan keluar masuk hutan, membawa Asus Zenbook ini ga akan kerasa seperti membawa beban. Jadi kalau dibawa pergi jalan jauh, tidak akan bikin pundak pegal pegal. Apalagi di tahun ini saya harus melakukan kegiatan edukasi ke sekolah sekolah di beberapa desa yang berdekatan dengan hutan. This elegant things are life saver for my duty.

DSC_0251

3. Evolusi yang lebih baik

Sama halnya dengan teori evolusi Charles Darwin, laptop yang pernah saya gunakan pun mengalami evolusi untuk bisa bertahan dengan kondisi yang sesuai dengan kebutuhan saya. Saya pernah menggunakan netbook 10” dengan spek alakadarnya untuk membantu saya menyelesaikan skripsi. Kemudian ketika saya sudah bisa menabung, evolusi laptop pun dimulai menjadi notebook 12” dengan spek yang secukupnya. Hingga akhirnya saya bertahan cukup lama dengan laptop 14” dengan spek yang cukup.

Sekarang, jika memang saya harus mengganti laptop, maka tentunya saya harus memilih laptop dengan spek yang lebih baik dibandingkan yang pernah saya gunakan dan pilihan saya adalah

prd-logo

Terlepas dari speknya yang luar biasa, buat saya Asus Zenbook UX410UQ adalah pilihan yang sesuai dengan kebutuhan saya saat ini. Dengan mobilitas pekerjaan dan aktivitas saya, setidaknya Asus Zenbook bisa membantu misi saya untuk menyelamatkan dan menjaga primata yang terancam punah.

Selain memberikan  edukasi ke sekolah sekolah, sekarang saya juga harus membuat konten konten kampanye online. Membuat konten kampanye memang tidak mudah, bukan hanya sekedar bagus dilihat, tapi juga muatan pesan yang ingin kita sampaikan harus mudah diserap bagi siapapun yang melihatnya. Dengan menggunakan Asus Zenbook, hal tersebut tentunya akan sangat mudah dilakukan. Ngedit foto di photoshop oke, bikin  gambar di corel oke, edit video juga pasti mampu.

Jadi, semoga Asus Zenbook bisa menjadi bagian dari evolusi saya.

 

Transformer, Transgender, Transmart 

Apa kesamaan dari judul di atas?

Semuanya sama sama menggunakan kata ‘trans’ sih. Khusus transjakarta ga akan saya bahas, karena emang ga masuk ke topik ini sih.

Transformer

Film yang menceritakan Optimus Prime serta perseteruan Autobots vs Decepticons baru terbit bulan puasa kemarin. Di hari pertama penayangannya di bioskop, saya dan teman teman kantor sengaja untuk rame rame nonton.

Sebenarnya, saya kurang minat sama sekuel sekuel seri Transformer. Selain seri pertama, yang mana masih diperankan oleh Shia LaBeouf, jalan ceritanya masih agak oke lah untuk dinikmati. Apalagi efek gambar transformasi dari mobil ke robot ataupun sebaliknya (plus efek suara nyut nyut nyutnyut nyut pada saat berubah) lumayan memukau buat saya yang pernah beli mainan robot robotan waktu SD. Semacam visualisasi imajinasi masa kanak kanak.

Di seri yang kelima ini, saya sudah feeling klo jalan ceritanya ga menarik kayak seri seri sebelumnya yang maksa. Udah gitu berisik sama adegan adegan dor der dar yang kehitung keren lah sama efek CGI nya.

Ternyata, emang bener…

Dibalik efek visual yang memukau, ternyata saya ketiduran karena jalan ceritanya yang menurut saya mah boring. Padahal itu film action yang cukup berisik. Tapi ya mo gimana, emang filmnya ga rame (menurut saya). Jalan ceritanya terlalu hambar dan ah maksa di beberapa bagian. Mudah mudahan klo seri keenam keluar, saya ga ketiduran lagi. Mungkin

Transgender

Kenapa saya bahas, kebetulan beberapa hari lalu temen iseng ngasih link IG di grup. Semacam selebgram gitu. Biar ga penasaran, nih saya bagi juga.

Sama ini nih satu lagi,

Pas baca namanya yang berbau Thailand, di situ saya mulai ragu. Apalagi setelah dibuka dan dilihat komen komennya yang ternyata orang Indonesia lainnya ikutan nimbrung, di situ saya langsung yakin klo mereka ini KW Super 1.

Saya ga anti transgender kok, cuman ya kok bisa sih mereka secakep ini. Kalau saya lagi khilaf, ya mungkin mau saya bawa pulang ke kamar.

Transmart

Kalau yang ini agak miris sih sebenarnya. Terlepas dari apakah isu ini benar atau rekayasa, mudah mudahan ada klarifikasi dari pihak terkait yaitu Transmart sebagai ritel supermarket gede untuk menjelaskan duduk persoalan ini.

Terlepas dari budaya dan kearifan lokal daerah yang jual daging Patula, bagaimanapun saya termasuk orang yang ga suka dengan satwa liar sebagai konsumsi. Okey, saya pernah tinggal di Manado selama satu tahun lebih, dan kenal betul kekhasan mereka yang ekstrem. Jadi udah ga aneh juga klo melihat yang beginian banyak dikonsumsi. Malah pasar tradisional yang ada di Tomohon saja sudah terkenal sebagai surganya kuliner ekstrem yang menyediakan beragam daging yang tak lazim di konsumsi.

Bergerak ke beberapa tahun belakangan, akhirnya tidak sembarang satwa bisa diperdagangkan dan di konsumsi. Antara masyarakat yang mulai udah sadar, atau takut kena hukuman. Contohnya adalah satwa dilindungi seperti monyet Yaki. Meski pada prakteknya, masih ada yang sembunyi sembunyi berburu, memperdagangkan dan mengkonsumsinya. Status perlindungannya sudah cukup jelas, dan tidak bisa dibantah.

Lalu si ular sanca aka pyhton aka patula, oke mungkin bukan satwa dilindungi. Ular yang umum ditemukan di sawah, atau malah sudah banyak dikembangbiakkan oleh pelaku bisnis yang buat mereka jelas menguntungkan karena banyak peminatnya. Sayangnya, Transmart yang menjual daging Patula bisa dibilang cukup berani. Walaupun infonya katanya itu hanya tersedia di cabang Manado saja, namun jelas efek reaksinya akan menilai secara keseluruhan nama mereka yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bahkan di beberapa kalangan, tetap saja sulit untuk menerima klo ritel sebesar ini justru mendukung perdagangan satwa liar.

Patut untuk dipertanyakan, siapakah supplier dari daging Patula tersebut. Imbasnya akan cukup besar jika ternyata daging yang diperdagangkan adalah ular hasil buruan liar. Jelas ini membawa masalah baru dan tekanan sosial yang berbeda dibandingkan ga ada makanan lainnya yang banyak dikeluhkan di linimasa.

Nyambung ke masalah budaya lokal, ini agak berat sih. Makan daging hutan itu adalah budaya Minahasa, iya memang dan kultur yang melekat ini sangat dalam klo harus dibahas. Karena saya males buat bahas, silakan di baca aja jurnal antropologi oleh Gabriele Weichart yang berjudul Identitas Minahasa: Sebuah Praktik Kuliner. Link jurnalnya bisa ditelusuri di sini, silakan dibaca sendiri dan simpulkan.

Tapi menurut pribadi saya, budaya memang ada yang harus dipertahankan, tapi ada juga yang harus ditinggalkan. Budaya makan daging hutan memang sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan, karena satwanya makin susah dicari, hutannya pun makin sempit.

Kalau memang budaya ini harus ditinggalkan karena alasan miris di atas, mungkin bener klo kita tak pernah kenyang dengan apa yang sudah Tuhan sediakan.

 

Lebaran 2017

Good days people 😀

Sudah lama sekali dari terakhir kali saya menulis di blog ini. Blogging mungkin sudah tidak terlalu menjadi trend dan teralihkan ke platform sosmed yang lebih sederhana.

Sayangnya, di sosmed pun saya jarang aktif. Jarang update status, malah buka situsnya pun kalau kebetulan ingat. Facebook, that’s so last year. Terlalu banyak sampah opini di sana yang bikin saya malas untuk scroll timeline. Instagram sebenarnya menarik, tapi saya juga jarang posting gambar. Kalau hanya sekedar untuk pamer sih bisa saja, cuman pada akhirnya saya malah masuk golongan orang yang nyampah dengan postingan yang tak jelas esensinya bagi kehidupan ini. Cih, sok filosofis.

Saya suka menulis sesuatu di sini. Tapi entah kenapa, banyak hal yang hanya sekedar draft dalam angan saja. Membagikan hal yang personal justru menjadi sesuatu yang saya hindari akhir akhir ini. Agak menye menye juga sih apa yang saya alami selama satu tahun terakhir ini.

Itu salah satu faktor yang menyebabkan saya terlalu malas.

Meski begitu, saya masih merindukan untuk menulis kisah tentang passion saya di sini. Jadi, dimana saya harus memulainya ya 😗

Anyway,

Selamat IdulFitri 1438 H

Semoga segala hati dan perilaku yang kurang berkenan ini bisa dimaafkan.

Dan semoga kebahagian menyertai kita semua, salam.

I’m gonna back to continue this wordpress✌️