sumber gambar dari sini
Finally, august is over.
Postingan telat.
Biasanya agustus itu bulan spesial buat saya. Karena di dalamnya selalu terselip doa doa dan harapan besar. Termasuk kado istimewa dari seseorang yang tidak perlu disebutkan namanya.
Tahun lalu bisa dibilang mending lah. Masih ada yang mau ngasih buku. Tahun ini haseum banget. Saya dapat sesuatu yang menguncang jiwa raga. Sesuatu yang sempat bikin saya down selama beberapa hari. Sesuatu yang bisa bisanya menguras air mata saya. Sesuatu yang tak kan pernah saya lupakan seumur hidup saya, kecuali kalo saya kena alzhaimer.
Ya, saya berduka untuk diri saya sendiri di bulan agustus. Meski ada beberapa hal yang lumayan menghibur di akhir bulan, namun kurang lebih agustus saya kelabu untuk dikenang.
Saya tidak bisa memaparkan perihal apa yang terjadi selama agustus ini. Yup, kurang lebihnya jika saya ceritakan malah justru akan menguncang dunia persilatan yang sudah susah payah dibangun. Lebih guncang dibandingkan penantian panjang bibi Lung kepada si Yoko. Jadi saya diharuskan diam menutup rapat. Lebih tepatnya ngebatin saja lah.
Setidaknya di akhir Agustus saya dihibur oleh gaji bulanan dan gaji yang menunggak selama 4 tahun lamanya. Lumayan buat nambah modal kawin sama si Apayah…
Mudah-mudahan nestapa di bulan agustus tidak terbawa ke september. Sedikit meragukan sih, tapi ya sebagai manusia saya hanya bisa berharap dan berusaha. Selebihnya Yang Di Atas yang menentukan.
Amin.
haaaa..enyahlah sedih. ciat..ciaat..*silat*
kamu jangan ikut ikutan nggak move on gitu pake silat segala. Gih sana nonton Mahabarata! Lagi hits masa kini.
Saya lagi praktekin buat diri sendiri kok, Kang.
Oh iya, Mahabrata ya yang lebih kekinian? Ga bisa aku tapinya pake jumpa-jampe kayak orang hindi itu.
nggak perlu pake jumpa jampe, cukup pake jepitan hidung ama gada pleus kostum topless macam Agung Hercules. Ahaaaay
Whahah :-))
Metha ga ngertiii >.<