Dia duduk di sisi jalan yang penuh dengan bising lalu lalang kendaraan. Bergerak hilir mudik dalam keterbatasan tali rantai yang membelenggu lehernya.
Di depannya tersaji semangkuk nasi campur kecap yang disediakan oleh sang penjual sebagai makan siangnya. Jelas bukan makanan yang sesuai untuk seekor lutung yang porsi makan alaminya adalah dedaunan dan buah-buahan.
Dan sore di hari jumat itu, nasibnya takkan lagi sama. Si Lutung kecil telah terbebas dari belenggu dan asap kendaraan. Ia telah diselamatkan dari nasib buruk perdagangan satwa.
Untuk selanjutnya, si lutung akan di bawa ke pusat rehabilitasi primata jawa. Di sana dia akan diperlakukan selayaknya lutung yang ada di alam. Dan tidak menutup kemungkinan dia akan dikembalikan ke habitatnya. Di hutan.
Dan kami memberimu nama Moni.
berita terkait
Pikiran Rakyat : http://www.pikiran-rakyat.com/node/229816
Inilah.com : http://m.inilah.com/read/detail/1975001/kuasai-satwa-langka-didenda-rp200-juta-dan-penjara
Galamedia : http://www.klik-galamedia.com/bksda-gagalkan-perdagangan-satwa-dilindungi
Congratulations, Moni!
aset yang paling berharga dalam diri kita adalah karakter kita