70 ekor tukik (anak penyu) yang baru saja menetas datang bergerombol menuju basecamp.
Pemandangan yang tak pernah saya jumpai sebelumnya. Biasanya hanya satu atau dua ekor saja yang kami temukan di sekitar basecamp. Namun kali ini tukik-tukik itu hilir mudik di depan teras basecamp.
Untuk kesekian kalinya mereka salah arah dikarenakan lampu teras yang terang menarik perhatian mereka. Awalnya saya kepikiran untuk menyimpan mereka semua di kandang habituasi penyu yang sengaja dibuat oleh balai. Tapi, kenapa harus disimpan di sana. Bukankah mereka menetas untuk hidup bebas di laut. Alam mereka seharusnya.
Jadi ke tujuh puluh ekor tukik itu saya bawa ke laut dan saya lepaskan satu persatu hingga hilang disapu ombak. Mungkin mereka akan bertahan hingga satu abad usia mereka, atau mungkin sebagian dari mereka tidak bisa bertahan hidup. Biar begitu, memang itulah takdir mereka seharusnya.
Selamat berjuang tukik-tukik.
Yang putih adalah tukik-tukik yang nongkrong di teras basecamp. Yang hitam adalah tukik yang berasal dari kandang habituasi.
wah, rame sigana melepas tukik-tukik eta.. tapi yang saya sayang kan,, tukik2 yang putih di atas suka saya liat di pasar ikan “muara” di jalan peta… dalam wadah2 kantong palastik dan dijual dengan harga 25rb…. mending kalo dipiara dan hidup lama.. kalo tidak??
Reblogged this on WildFachdi's Reflection and commented:
kenapa masih ada orang yang tega menjual belikan tukik-tukik imut ini dengan harga yg murah.. padahal kalo kita dapat melihat tukik-tukik ini berhasil tumbuh dan kembali bertelur……..