Natal 2011

Narablog lain sepertinya tengah bersiap dengan postingan tahun baru, sedangkan saya masih dengan event seminggu lalu. Tentang Natal.

Natal, christmas, x-mas, atau apapun namanya yang selalu dirayakan setiap tanggal 25 Desember (kecuali perayaan ulang tahun mantan kecengan saya) bisa dikatakan hal baru bagi saya dimana saya terlibat dalam jarak dekat. Dan Natal 2011 ini pun adalah kali kedua saya ikut berpartisipasi.

Maksudnya “Berpartisipasi” bukan berarti saya ikut “Merayakan”, siapa tahu ada yang mengira bahwa saya termasuk kedalam genk-nya Wahid. Walaupun sebenarnya saya kurang lebih seperti mereka, mengucapkan Selamat Natal kepada mereka yang merayakan. Saya sih menganggapnya hanya sebuah tutur di lisan, bukan di hati. Ah sudahi saja sampai sini, malah jadi berdebat sendiri.

Yah pokoknya dua tahun ini saya berada di sekeliling orang-orang yang sorak-sorai menyambut Natal. Hanya saja untuk tahun ini lebih meriah karena hampir 90% masyarakat di desa merayakannya. Sedangkan tahun lalu hanya sekumpulan kecil orang yang berada di tengah hutan rimba dengan pesta makan sealakadarnya.

Sebenarnya ga alakadar juga sih, waktu itu ada empat ekor ayam yang kami sembelih. Cuman karena bule-bule yang ngerayain pengen coba masak ayam spesial, jadi tuh ayam dimasak pakai batu api dan ditimbun dalam tanah. Walhasil, stok kayu bakar untuk jatah empat hari dan satu buah panci habis hanya untuk makanan spesial yang ternyata masih cukup alot untuk dikunyah. Mereka sih Hepi, saya Heri-heri sendiri.

Nah kalo Natal yang sekarang, musti siap-siap dengan perut kosong dan celana karet. Setiap rumah penuh dengan hidangan untuk tamu yang berkunjung. Makanan, “minuman”, dan juga kue-kue. Kenyang iya, kembung juga iya.

Untungnya, saya ini termasuk peminum soft. Jadi setiap kali bertamu, sajian minuman yang dihidangkan tidak jauh dari Coca Cola Company. Kalo saya peminum hard, maka minuman botol saos, jangkar, dan cap tikus akan menghiasi meja tamu. Hidangan macam ini cukup umum bagi tamu yang sudah dewasa. Untuk anak-anak sih cukup dengan minuman rasa dalam cup.

Kemeriahan Natal sangat terasa sekali saat orang-orang saling kunjung-mengunjungi dan mengucapkan selamat satu sama lain. Lalu kemudian duduk dan makan bersama diiringi obrolan ringan. Kemeriahan yang tidak jauh berbeda dengan Hari Raya lainnya dimana setiap anggota keluarga berkumpul. Bersuka cita dalam damai.

So, I would like to say.. Happy New Year 🙂

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s