Minggu-minggu ini Sahabat Kota lagi eksis nih, malang melintang di dunia broadcasting dan muncul di media-media terkemuka.
Setelah acara puncak Rabu Belajar Bandung Lautan Api yang diadakan di Selasar Sunaryo kemarin dan tayang di stasiun TV lokal yaitu STV, serta dilipu oleh beberapa media percetakan seperti Kompas dan lupa lagi.
Senin kemarin Sahabat Kota eksis lagi dengan siaran on air di salah satu radio komunitas. Nama radio itu adalah Radio Komunitas Kita atau lebih dikenal dengan nama RAKITA. Mungkin tidak banyak orang yang tahu, tapi bagi masyarakat yang tinggal di sekitaran Sadang Serang pasti hapal lah.
Meskipun radio komunitas yang daya jangkaunya hanya sekitaran Sadang Serang saja, ternyata RAKITA yang punya saluran 107,8 FM ini bisa didengar juga hingga Purwakarta memalui live streamingnya. Eksis luar kota, lumayan kan.
Jadi, senin malam itu hujan deras turun seperti biasanya. Gara-gara si agung mandi sih. Saya, Barbara dan Ses K memenuhi undangan dari Teh Ayu selaku penyiarnya. Bermodalkan jas hujan dan payung kami berangkat menuju lokasinya yaitu sekitaran Jalan Tikukur no. 2.
Karena belum pernah punya pengalaman di wawancara di radio, saya sedikit gemper (tegang). Takut kesetrum sama mic-nya.
Namanya juga radio komunitas, tempatnya nggak gede-gede amat dan nggak dingin-dingin banget karena AC. Emangnya ada AC, adanya angin cepoi-cepoi ding.
Berhubung saya bingung harus ngapain, jadi saya memilih untuk diem saja dan mengikuti aksi dari kedua teman saya yang asyik menjelaskan apa itu Sahabat Kota.
Well, sebenarnya saya nggak diem-diem aja kok. Kami menggila. Yah menggila sejadi-jadinya. Saya dan Barbara beraksi layaknya konser di panggung 2×3 meter menyanyikan lagu-lagu penuh dengan pengahayatan.
Karaoke gratis gituloh… hahahaha
“Meski waktu datang…. Kau tak akan terganti”
Off air-nya sih kita gila-gilaan. Kalo sedang On air, kita ya gila-gilaan juga hahahahaha. Saking hebohnya, Teh Ayu ampe nggak bisa nahan untuk wakakakakakakakan bareng-bareng.
Malah sampai akhirnya muncul sebuah sms dari salah seorang pendengar yang bertanya ,
“Klo Sahabat Kota itu kliennya siapa aja?”
Klien. Ga salah nih pertanyaannya. Ya sudahlah kami jawab saja, bahwa klien Sahabat Kota itu adalah Om Broto, Om Naryo dan Oma Tuti serta Oma Sartje yang pernah mengisi kegiatan Rabu Belajar. Hahahahaha, dua nama pertama itu kliennya Barbara, sedangkan dua nama di belakang adalah klien saya.
Suasana Rakom RAKITA semakin ramai dengan kehangatan kami bertiga yang kami sampaikan untuk semua pendengar khususnya warga Bandung dan mereka yang mencintai kotanya.
Tak terasa, waktu siaran yang lumayan lama yaitu dari jam 7 hingga jam 9 harus kami sudahi saja. Padahal sebenarnya kami masih ingin bercuap-cuap kemesraan lewat mic.
Sebuah lagu penutup dari Afgan menyudahi kegilaan kami di studio RAKITA.
“kali ini ku sadari….”
lagu ini saya persembahkan untuk A*** (agus asep).
“Karena belum pernah punya pengalaman di wawancara di radio, saya sedikit gemper (tegang). Takut kesetrum sama mic-nya..”
huahahahahahahahahaha :))
aldy kan kmaren kata looo ;p
OOo..itu yang siaran radio??? 😀 hihihihihihi
ya gitu deeeeeeeh…. hahahahha (edit dikit ya)
Ah, Kang..edit banyak juga boleh kok…Ayo kang!!!
Aku semangati Kang Ung dari sini…semangat…semangat…semangat!!! 😀
Pokoknya…Jangan sampe ketinggalan momen deh kang…
hahahaha…. orangnya ada di….. tahu lah maksud ku.. (ismail agung senyum-senyum)
Kang Ung bilang sendiri apa aku yang bilang kalo kang Ung ada “tuing tuing” sama …
tuing-tuing apa sih hahahahaha…. sssssssssssssssssssh ah nanti hidungku melayang…
Kang Ung bilang sendiri apa aku yang bilang kalo kang Ung ada “tuing tuing” sama … 😀