Diana

Bandung, 19 Februari 2010
Teruntuk dirinya, yang lelap dalam mimpi indah.

Dear Ung,
Pagi ini saya teringat akan sebuah nama. Ya, sebuah nama tentang seorang pujaan hati.

Hanya sebuah nama. Karena sesungguhnya ia tidak pernah benar-benar ada. Seperti yang aku lamunkan kala itu.

Nama itu adalah Diana. Sebuah nama untuk seorang Gadis.

Entah kenapa tiba-tiba nama tersebut tiba-tiba hadir dalam angan-angan bocah ingusan yang waktu itu masih menete pada ibunya. Padahal ia tumbuh tidak pada masa jaya Koes Plus yang melejit dengan tembang Diana Kekasihku.

Perjalanan seiring dengan waktu. Beberapa nama Diana datang. Tapi bukan dia. Diana yang datang bukanlah Diana yang diimpikannya. Jauh dari bayang-bayang seorang Diana yang diharapkan.

Waktu terus bergulir. Dan pintu hati si Bocah telah terbuka, tidak hanya untuk Diana yang selalu dinanti. Kehadiran beberapa nama telah melupakan nama Impiannya.

Sebut saja Dela, Aisyah, dan Amalia. Mereka semua hadir mengisi realita si Bocah yang sesungguhnya.

Kini nama Diana hanyalah bias, absurd.

Meskipun begitu, Diana tetap indah bagi si Bocah Ingusan. Terlepas dari kenyataan atau bunga tidur.

4 tanggapan untuk “Diana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s