Kamis kemaren ngiseng-ngiseng maen ke BEC di sore hari kala langit mendung hujan akan turun.
Entah sedang terobsesi atau setan konsumerisme sedang menggerogoti pikiran saya hingga membuat saya merasa ingin memiliki si benda mungil untuk mengetik. Stuff stuff and stuff. Yeah stuff, i need that stuff.
Berkeliling melihat tiap etalase dan barang-barang yang dipajang membuat saya sedikit meneteskan air liur. Andai bisa ini, andai bisa itu andaikan saja saya anak Sri Mulyani! Tentunya bisa pilih salah satu tanpa kuatir urusan pembayarannya.
Setelah puas meneteskan air liur, saya beranjak pergi dengan beberapa lembar kertas berupa referensi produk dan harga. Mudah-mudahan turun tarifnya.
Beranjak pergi dengan penantian hingga akhir bulan tiba.
Tulisan ga penting ini ditulis di bandung pada pukul dua dini hari saat insomnia tengah mendera kembali.