Malam minggu kemarin saya iseng-iseng jalan-jalan dengan sepeda keliling pusat kota Bandung. Muter-muter sekitar supratman-diponegoro-dago-riau-merdeka-purnawarman-aceh. Yah sekitaran pusat keramaian kota Bandung di akhir pekan. Lumayan cukup pusing.
Setelah numpang baca-baca gratis di Gramedia, saya mencoba untuk menikmati kemeriahan di mall BIP. Belum sempat saya masuk, saya dikejutkan oleh para pedagang hewan yang suka nangkring di depan BIP. Keterkejutan itu disebabkan bukan karena anjing dan kucing yang biasanya dipajang melainkan karena saya melihat satwa yang tidak seharusnya diperjualbelikan.
Ya, di tempat itu lagi-lagi saya melihat kembali penjualan satwa Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang pada tahun 2005 dan sebelumnya sempat ramai sekali. Kegiatan menjual satwa di BIP sebenarnya sempat dirazia beberapa kali pada tahun 2005 dan membuat jera si penjual. Namun kini tampaknya mulai marak lagi.
Jumlah kukang yang dia bawa ada tiga ekor. Satu ekor kukang si penjual pajang di lengannya dengan hiasan pita merah melingkar di kepala, mungkin untuk menambah kesan manis dan lucu. Sedangkan dua lagi mendekam dalam kotak kecil tersembunyi dari pandangan.
Harga yang ditawarkannya pun lumayan murah. Hanya 150 ribu untuk satu ekor kukang.
Tidak banyak informasi yang bisa saya peroleh, tapi banyak sekali pengunjung yang dibodohi dengan sebutan Kuskus untuk si Kukang satu ini yang asalnya asli pulau Jawa dan saya yakin itu ngambilnya pasti dari Sumedang.
Haduh duh duh kamana atuh bapak-bapak BKSDA. Seharusnya ini adalah tugas bapak untuk menyita. Padahal dari dulu bapak-bapak udah tau klo di sekitaran BIP suka banyak yang jual satwa. Terutama yang dilindungi. Tapi prakteknya? Nil nil nil…
Mudah-mudahan saja para pengunjung BIP tidak sebodoh dan mau dibodoh-bodohi seperti yang saya kira.
Stop Penjualan Satwa Liar Dilindungi.
Apeolution! 