Ketika pagi tiba dan mereka menyapa dengan dingin yang luar biasa pastinya bakal bikin kita enggan beranjak dari selimut yang telah menghangat. Tapi sayang sekali bila kesegaran dinginnya pagi hanya dilalui dengan tertidur pulas, apalagi di Sukamenak Pangalengan.
Pagi ini saya memang terpaksa membangunkan diri, padahal nuansa tidur tengah enak-enaknya. Ga rugi-rugi amat sih musti bangun pagi disini, apalagi setelah bangun langsung membuka pintu dan menuju ke luar rumah.
Wah, hamparan permadani hijau segar langsung tersaji luas di depan rumah. Belum lagi sinar matahari pagi yang menyentuh kulit langsung menghangatkan suasana mengigil sekujur badan.
Sudah cukup kita bicara tentang nuansa pagi di Sukamenak. Sebenarnya bukan alasan dingin yang memaksa saya bangun pagi. Hari ini akan banyak sekali program dan kegiatan yang harus saya lakukan untuk anak-anak korban gempa.
Rencananya hari ini saya akan mengajak mereka untuk menggambar. Tapi sebelum kegiatan ada sedikit fun games yang harus mereka lakukan. Kebetulan sekali hari ini ada Sigit, jadi saya bisa fokus mendata nama anak-anaknya dan juga kondisinya.
Jam 9 pagi, anak-anak sudah berhamburan datang ke rumah Kang Nundang yang menjadi basecamp kami di Sukamenak. Sigit dengan segudang permainannya langsung membawa dan membuat suasana halaman rumah menjadi meriah. Dilihat dari kecerian dan raut muka tiap anak, sepertinya kondisi mereka sudah lebih baik dibandingkan minggu lalu saat pertamakali saya kesini. Mungkin saja mereka semua masih asing dengan kehadiran saya. Situasi yang wajar di setiap awal perkenalan.
Setelah kegiatan fun games, tadinya saya ingin langsung masuk ke kegiatan menggambar. Sayang sekali kegiatan tersebut terpaksa saya pending karena setelah pagi-pagi berkeliling tidak ada tempat yang bisa digunakan sebagai area menggambar, dan lagi semalam hujan cukup deras.
Kegiatan pagi terpaksa kami tutup sementara hingga pertemuan berikutnya yaitu jam tiga sore. Meskipun sedikit mengecewakan tapi saya rasa anak-anak sudah cukup terhibur dengan permainan-permainan yang telah dibawakan Sigit. Tak lupa sebelum mereka pulang, ada sedikit reward karena mereka mau ikut main.
Beberapa orang ada yang sedikit kecewa dengan hadiah yang kami berikan. Ya, untuk hadiah kali ini memang tidak semewah minggu lalu dimana kami memberikan bingkisan dengan beraneka makanan. Tapi saya anggap itu angin lalu saja, karena kebanyakan dari mereka yang kecewa itu tergolong remaja usia dewasa dan juga orang tua yang memang ga cocok dapat hadiah berupa kue marie.
Hahaha